Milan vs Juventus – Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, memberikan pandangannya jelang laga pekan ke-13 Liga Italia 2024-2025 antara AC Milan dan Juventus. Pertandingan yang digelar di Stadion San Siro pada Sabtu (23/11/2024) malam waktu setempat atau Minggu dini hari WIB menjadi salah satu laga paling ditunggu musim ini. Dalam konferensi pers sebelum pertandingan, Fonseca menilai bahwa Juventus memiliki keunggulan defensif yang bahkan melampaui Real Madrid.
“Saya pikir Juve lebih kuat dibanding Real Madrid secara defensif. Mereka bertahan lebih baik sebagai tim,” ujar Fonseca pada Jumat (22/11/2024).
Pernyataan Fonseca bukan tanpa dasar. Juventus di bawah arahan pelatih Thiago Motta telah menunjukkan performa pertahanan yang luar biasa di Serie A musim ini. Hingga pekan ke-12, Juventus hanya kebobolan tujuh gol, menjadikan mereka tim dengan catatan defensif terbaik di liga. Di sisi lain, AC Milan juga tidak bisa dianggap remeh. Fonseca berhasil membawa Il Rossoneri mengalahkan tim-tim besar seperti Inter Milan (2-1) di Serie A dan Real Madrid (3-1) di ajang Liga Champions musim ini.
Namun, Milan juga memiliki masalah konsistensi. Mereka kerap terpeleset saat menghadapi tim yang secara kualitas berada di bawah mereka. Kekalahan dari Parma (1-2), Fiorentina (1-2), dan hasil imbang melawan Cagliari (3-3) menjadi bukti bahwa Milan masih mencari kestabilan dalam performa mereka.
Motivasi Jadi Kunci
Fonseca menyadari bahwa motivasi memainkan peran besar dalam performa timnya. Ia menyebut bahwa para pemain Milan cenderung lebih bersemangat ketika menghadapi lawan besar seperti Juventus, Inter Milan, atau Real Madrid. Namun, motivasi itu sulit dijaga ketika menghadapi tim-tim yang dianggap lebih lemah.
“Motivasi adalah kuncinya. Sangat mudah memahami bahwa para pemain termotivasi saat melawan Inter, Juve, atau Real Madrid. Lebih sulit menemukan motivasi yang sama ketika bermain di kandang Cagliari,” kata Fonseca.
Menghadapi Juventus, Milan berusaha mengatasi tantangan besar. Fonseca menekankan pentingnya strategi untuk meredam kekuatan Juventus, terutama dalam transisi permainan.
Fokus pada Timothy Weah
Salah satu pemain yang menjadi perhatian Fonseca adalah Timothy Weah, penyerang muda Juventus yang tampil impresif musim ini. Putra legenda AC Milan, George Weah, telah mencetak empat gol dan satu assist di Serie A 2024-2025, menjadikannya salah satu pemain paling berbahaya di lini depan Juventus. Meskipun Timothy Weah bukan pilihan utama di posisi striker, absennya Dusan Vlahovic akibat cedera membuat Weah diprediksi menjadi ujung tombak Juve.
“Juve tahu bagaimana beradaptasi dengan pemain yang mereka miliki. Saya tidak tahu apakah Weah akan bermain, tetapi saya mengenalnya dengan baik karena kami pernah bekerja sama, meskipun bukan sebagai striker,” kata Fonseca, mengacu pada masa kerja sama mereka di Lille.
Fonseca juga menyoroti gaya bermain Weah yang sangat cepat dan sering memanfaatkan ruang di belakang garis pertahanan lawan. Hal ini membuat Juventus kemungkinan besar akan mengubah pendekatan permainan mereka dibandingkan ketika Vlahovic bermain.
“Weah sangat cepat dan bermain dari kedalaman. Pertandingan akan berbeda, dan kami mungkin perlu memberikan perhatian ekstra kepada pergerakan Timothy, bukan kepada pekerjaannya saat membelakangi gawang,” tambah Fonseca.
Persaingan Sengit di Serie A
Laga ini menjadi sangat penting bagi kedua tim. Juventus saat ini memimpin klasemen sementara Serie A berkat solidnya lini pertahanan mereka. Sementara itu, AC Milan berada di posisi keempat, berusaha menjaga jarak dengan para pesaing di papan atas. Kemenangan atas Juventus bisa menjadi momentum penting bagi Milan untuk terus bersaing di jalur perebutan gelar musim ini.
Dengan latar belakang sejarah rivalitas kedua klub, laga di San Siro dipastikan akan berjalan sengit. Juventus datang dengan kepercayaan diri tinggi berkat performa konsisten mereka, sementara AC Milan mengandalkan kekuatan motivasi dan dukungan penuh dari para tifosi di kandang sendiri.
Kesimpulan
Pertandingan AC Milan vs Juventus bukan hanya soal tiga poin, melainkan juga pertarungan strategi antara dua pelatih yang memiliki pendekatan berbeda. Thiago Motta mengandalkan pertahanan solid untuk membangun serangan, sementara Paulo Fonseca menitikberatkan pada motivasi timnya dalam menghadapi laga besar. Apakah Milan mampu menembus tembok pertahanan Juventus yang tangguh? Ataukah Juve kembali membuktikan superioritas mereka di Serie A musim ini? Semua akan terjawab di San Siro pada akhir pekan ini.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.